SMAN 2 Ngawi Juara Umum di Ajang Newspaper Fashion Show

0
1860

Tim SMAN 2 Ngawi berjaya di ajang Newspaper Fashion Show dalam rangkaian Exmud Party 2013 Radar Madiun 25-27 Oktober lalu. Prestasi itu merupakan torehan manis kali kedua setelah 2012 lalu juga menyabet juara.

RAUT WAJAH Mega Febriandani, Alfat Fernanda, Septi Maulida dan Albela Elsa Zhenita begitu ceria, saat bertemu dengan wartawan Jawa Pos Radar Madiun di SMAN 2 Ngawi, Jumat (1/11). Mereka masih larut dalam suasana bahagia setelah menjadi juara umum Newspaper Fashion Show dalam rangkaian Exmud Party 2013 yang digelar Jawa Pos Radar Madiun bersama Yamaha, 25-27 Oktober lalu. Kebahagiaan itu begitu menancap karena prestasi tersebut tahun lalu juga berhasil diraih tim SMAN 2.

Alfat, desainer busana berbahan dasar koran bekas yang dikenakan temannya, Mega Febriandini saat berjalan di atas catwalk mengatakan, tim merasa begitu terhormat dapat menyabet label juara umum Newspaper Fashion Show. ‘’Karena karya kami dinobatkan menjadi yang terbaik dari yang terbaik,’’ ujar siswi kelas XI IPS itu.

SMAN 2 Ngawi menurunkan dua tim dalam ajang Newspaper Fashion Show. Tim pertama dengan komposisi Mega sebagai model dan Alfat desainernya. Tim ini menyabet penghargaan juara umum. Sedangkan tim kedua, Septi Maulida (desainer) dan Albela Elsa Zhenita (model). Kerja keras Septi dan Albela diganjar dengan penghargaan desain terbaik.

Kepada wartawan koran ini, Alfat mengaku sudah yakin tahun ini akan kembali jadi juara untuk kompetisi desain busana dari kertas koran. Alasannya, desain yang dia buat, paling unik dibandingkan peserta lain. Alfat yang tahun lalu juga menjadi desainer dalam kompetisi serupa itu, pada lomba 2013 mengubah total desain bajunya. Selain itu, dia juga menambahkan sentuhan agar busana lebih terlihat anggun. Meski, bahan yang digunakan dari koran bekas dan kawat.

Dia menamai karyanya ‘baju musim semi’. Konsepnya mencontoh gaun-gaun dari Korea yang menurutnya banyak memadukan seni dan kreativitas detail. ‘’Sebenarnya sih detailnya yang saya tonjolkan. Mulai lekukan koran dan kawat menyerupai baju orang Korea,’’ kata siswi kelahiran Ngawi, 8 Maret 1996 itu.

Menariknya, sebelum lomba Alfat sempat bingung mencari model yang pas untuk mengenakan baju ramah lingkungan buatannya itu. Bahkan, untuk menemukan siswi di sekolahnya yang tepat menjadi model desain busananya, Alfat dibantu siswa lain melakukan seleksi. ‘’Kami pilih model yang pas menggunakan baju ini. Dilihat dari postur, tinggi badan, dan kepiawaian berjalan di atas panggung. Selain itu, yang kuat bertahan di atas penderitaan,’’ katanya sambil tertawa.

Karena baju yang dia desain, beratnya dua kilogram. Belum lagi, sanggul rambut yang dimodel besar beratnya satu kilogram. Mega Febriandani, siswi kelas XII terpilih menjadi model yang mengenakan baju karya Alfat. Saking beratnya, dia baru memakai baju itu sesaat sebelum tampil. ‘’Sanggulnya berat, kepala sampai miring ke kiri,’’ jelas Mega.

Menariknya, sesaat sebelum lomba, anting anting sebagai aksesori tambahan karya Alfat tertinggal di salon. Terpaksa, sang desainer langsung meluncur ke salon tempatnya make-up. Sementara itu, Septi Mauliza, yang karyanya ditahbiskan menjadi desain terbaik mengatakan, awalnya dia tidak yakin menang. Alasannya, persiapan belum maksimal. Bahkan, desain yang dia kirimkan ke panitia lomba adalah pilihan kedua setelah Alfat. ‘’Eh, nggak nyangka ternyata juara,’’ terangnya.

Saat itu, Septi menampilkan desain seperti Tinkerbell. Yakni busana dengan sayap dan bentuk rok yang menonjol serta unik seperti yang dipakai tokoh dalam kartun fiksi novel serial tersebut. ‘’Saya ingin membuat orang yang mengenakan itu, puteri bunga,’’ ungkapnya.

Karena desain uniknya tersebut, pengunjung Pasaraya Sri Ratu, tempat digelarnya Exmud Party 2013 selama tiga hari, memberikan applause beberapa waktu lamanya. Meski begitu, Septi tetap menyebut desain itu karya tim, bukan dirinya seorang. |RadarMadiun

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

three × three =