SMADANGAWI – Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten/Kota (OSN-K) jenjang SMA/MA sudah terselenggara pada 23-25 Mei 2022 bertempat di sekolah masing-masing secara virtual.
Tepatnya, Selasa, 14 Juni 2022 telah diumumkan pemenang peserta lolos seleksi OSN-K jenjang SMA/MA tahun 2022 oleh pusat prestasi nasional (Puspresnas).
4 Peserta dari SMA Negeri 2 Ngawi lolos sebagai pemenang Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten/Kota (OSN-K) jenjang SMA/MA tahun 2022 sekaligus akan menjadi peserta Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi (OSN-P).
Keempat siswa tersebut adalah Risnadi Duta Permana, Orlyne Syahvira Wijaya, Ayu Candra Kirani, dan Fatimah Zuhro Nafia. Berikut ini sekilas profil 4 siswa yang lolos peserta Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi (OSN-P).
Risnadi Duta Permana, lahir di Ngawi, 3 Mei 2005 sebagai pemenang bidang lomba informatika. Duta, begitu panggilan akrabnya. Sosok siswa kelas XI MIPA 4 ini tinggal di Dusun Krawut, Desa Mangunharjo, Ngawi. Alumni SMP Negeri 2 Ngawi tersebut pernah meraih juara umum 3 RASCO 2019.
Selama mengikuti OSN-K, ia semakin termotivasi saat mendengar kata-kata mutiara dari teman-teman seperjuangan, guru pembina, dan juga kepala sekolah. Ia berharap bisa selalu belajar lebih giat lagi dan semoga sukses dalam membawa nama SMAN 2 Ngawi Taruna Indonesia.
“Sehingga bisa membanggakan orang tua, sekolah, dan bangsa,” tegasnya.
Orlyne Syahvira Wijaya, lahir di Ngawi, 5 Juni 2006. Pemenang bidang lomba Fisika yang masih kelas X MIPA 4 ini biasa dipanggil Orlyne. Gadis berhijab yang punya hobbi membaca tersebut tinggal di Desa Gelung, Dusun Bungur, Kecamatan Paron. Ia merupakan lulusan dari MTs Negeri 5 Ngawi berlokasi di Paron.
Olimpiade yang pernah diikuti yaitu Olimpiade Fisika oleh NuPho, kompetisi sains madrasah bidang bahasa Inggris, finalis olimpiade PAI nasional, dan peserta olimpiade sains nasional yang diselenggarakan oleh Satu Prestasi.
Ia merasa bangga mengikuti OSN-K dan terpilih menjadi perwakilan SMAN 2 Ngawi pada bidang Fisika dan tidak disangka-sangka bisa lolos ke babak selanjutnya. Menurutnya, semua itu tak lepas dari doa dan dukungan orang tua, keluarga, guru, dan kerabat dekat.
“Saya berharap bisa membawa nama baik SMAN 2 Ngawi dengan prestasinya memenangkan kompetisi selanjutnya di OSN-P,” ujarnya.
Ayu Candra Kirani, gadis yang lahir di Ngawi pada 24 Agustus 2006 tersebut merupakan pemenang bidang lomba Fisika. Ayu yang saat ini merupakan siswa kelas X MIPA 6 punya kegemaran membaca buku dan menulis.
Melalui OSN-K ini ia merasa sangat senang, bangga, dan terhormat, bisa mewakili sekolah. Ia berharap dapat terus mencetak prestasi dan mengharumkan nama sekolah.
Diketahui tahun 2020 lalu, Alumni SMP Negeri 2 Tayu tersebut pernah menjadi peserta National Mathematical Olympiad. Di tahun yang sama, Ayu juga menjadi peserta FLS2N tingkat Kabupaten.
Selanjutnya adalah Fatimah Zuhro Nafia atau yang biasa dipanggil Nana. Ia lahir di Ngawi, 20 Desember 2004 dan saat ini adalah siswa kelas XI MIPA 6, sebagai pemenang bidang lomba Fisika.
Nana yang gemar belajar bahasa pemrograman tersebut tinggal di Desa Kasreman, Kecamatan Geneng. Ia juga sangat suka bahasa Jepang, membaca buku, bermain catur dan game strategi.
Prestasi yang pernah diperoleh antara lain sebagai juara 3 OLIMID (Olimpiade MIPA tingkat SMP/MTs) se-Kabupaten Ngawi di SMAN 2 Ngawi, The First Winner of Social Olympiad District E Madiun Regency in OLymbasyct SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo, dan semifinalis di SSC (Social Science Competition) tingkat SMP/MTS se-Jawa Timur dan Bali di Universitas Negeri Malang.
Banyak pengalaman yang ia rasakan selama mengikuti OSN-K. Tentang soal-soal olimpiade, menurutnya sangat menguji kemampuan berpikir dan daya analisis.
“Ini yang menyenangkan, karena kita bisa belajar dan memahami segala hal dari yang sekecil atom sampai sebesar galaksi, di fisika sendiri kita dibimbing untuk paham mengenai rahasia-rahasia alam yang jika dibubuhkan ke dalam tulisan akan membuahkan rumus yang cantik,” terangnya.
Menurut Nana, kompetisi ini mengajarkan banyak hal tentang kerja keras akan terbayarkan dan membuahkan hasil. Nana juga meyakini bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa mengalahkan sekuat apa kombinasi dari kerja keras dan doa.
Iapun berharap ke depan dapat menjadi anggota TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia) yang membawa misi mulia untuk membanggakan nama bangsa di kancah Olimpiade Fisika Internasional. Hal itu selaras dengan kenapa ia mengikuti OSN.
Banyak ucapan selamat dari teman dan guru atas keberhasilannya pemenang OSN-K dan selanjutnya menuju laga OSN-P. Harapan terbesar sekolah adalah bisa membawa kemenangan di tingkat provinsi. Semoga !
(zie@humas_dew)