Filosofi Hidup Nihon untuk Pembelajaran Bagi Kita

1
1357

Siapa di antara kamu yang pernah berkunjung ke Jepang? Tentunya kamu tahu, bahwa Jepang adalah salah satu negara maju di Asia yang identik dengan kedisiplinan dan juga budaya kerja yang baik.

Setelah kekalahan yang diderita pada Perang Dunia II, Jepang pun melakukan berbagai perbaikan di berbagai sektor secara besar-besaran dan bekerja dengan sangat keras. Hasil jerih payah tersebut mengantarkan mereka berhasil menjadi ‘Macan Asia’ dengan etos kerja yang bagus dan penanaman konsep moral secara ketat melalui jalur pendidikan.

Nah, berikut beberapa etos kerja dan contoh kedisiplinan Jepang yang mungkin bisa kita tiru seperti dikutip dari buku Noken dan Discovery Channel.

  1. Kai Zen

    Prinsip ini diyakini bangsa Jepang sebagai sebuah komitmen tinggi pada pekerjaan. Orang Jepang cenderung bekerja sesuai timeline. Setiap pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan sesuai jadwal agar tak timbul pemborosan. Mereka sangat menjunjung tinggi asas: ‘optimal biaya dan waktu dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi’.

  2. Perusahaan untung maka saya pun demikian

    Orang Jepang rela untuk bekerja keras demi kemajuan dan nama baik perusahaan. Pun terkadang rela bekerja lembur tanpa mengharapkan imbalan bayaran tambahan. Mereka beranggapan bahwa jika perusahaan untung besar, secara otomatis mereka juga akan mendapatkan kompensasi yang setimpal.

  3. Tidur 30 menit di jam istirahat

    Orang Jepang sangatlah menghargai waktu. Ketika jam 8 pagi masuk kerja, tak ada lagi obrolan dan canda, orang Jepang akan langsung serius bekerja. Namun jika waktu makan siang telah tiba, mereka baru akan kembali berkumpul bersama teman-teman untuk makan dan mengakrabkan diri. Sudah begitu, mereka masih akan meluangkan waktu selama 30 menit untuk recharge energi dengan tidur siang.

  4. Bushido

    Prinsip tentang semangat kerja keras ini sangat dijunjung tinggi oleh orang Jepang. Semangat ini telah diwariskan secara turun-temurun yang dipelajari oleh Jepang dari dunia Barat. Namun kini kenyataannya, justru dunia Barat-lah yang gantian terpukau dan harus belajar banyak dari Jepang.

  5. Keishan
    Prinsip keishan inilah yang mendorong orang Jepang untuk terus melakukan inovasi. Khususnya dalam dunia kerja, orang Jepang harus mampu melakukan perubahan secara berkesinambungan. Konsep ini menuntut kerajinan, kesungguhan, minat, dan keyakinan, hingga akhirnya timbul kemauan untuk belajar dari orang lain.

  6. Tepat waktu daripada mengecewakan

    Kamu tentu tak akan kaget dengan kebiasaan orang Jepang yang selalu tepat waktu. Bagi mereka, datang terlambat akan mengecewakan seseorang yang diajak janjian karena membuat mereka menunggu. Mereka menggunakan logika sederhana saja. Misalnya, berjanji untuk melakukan pertemuan pada pukul 18.00. Orang Jepang akan datang 10 atau 20 menit lebih cepat, yakni 17.40 atau 17.50, karena tak ingin membuat orang lain cemas dan sedih karena menunggu, Biasanya, seseorang akan mulai gelisah di beberapa menit terakhir sebelum waktu yang dijanjikan. Orang Jepang sangat paham hal itu.

Di sisi lain, kereta supercepat Jepang yang berjuluk Shinkansen? Ternyata, kereta terebut tidak pernah terlambat, selalu datang sesuai jadwal di setiap stasiun, atau bahkan malah lebih cepat. Ruang kesalahan para masinis sangatlah kecil, bahkan disebutkan rata-rata ruang kesalahannya adalah 0,19 detik! Saking ingin tepat waktunya, mereka menempatkan seorang pengawas yang bekerja untuk menemani masinis sambil mencatat waktunya.

Bila kamu ingin lebih maju dan ingin lebih sukses daripada sekarang, mungkin keenam prinsip di atas bisa kamu contoh. Orang yang sukses adalah mereka yang mampu mengendalikan diri sendiri dan mampu berdamai dengan ego. Cobalah sekali-kali atur waktumu secara lebih terstruktur. Dengan demikian, kamu akan lebih mampu memaksimalkan waktu untuk melakukan semua agenda yang telah kamu rancang sebelumnya.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

three × 4 =