SMADANGAWI – Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November yang bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Keluarga besar SMA Negeri 2 Ngawi menyelenggarakan tasyakuran HGN dan HUT PGRI ke-75 dengan pemotongan tumpeng serta berbagai lomba antar guru.
Bertempat di ruang Guru, Kepala SMA Negeri 2 Ngawi, Drs. Supriadi Widodo M.Pd. memimpin pemotongan tumpeng tasyakuran HGN dan HUT PGRI Ke-75 bersama keluarga besar SMA Negeri 2 Ngawi dengan ucapan selamat serta doa.
Adapun lomba-lomba yang dilaksanakan antara lain lomba menghias nasi kuning, lomba guru menulis tema, “guru inspiratif”, lomba sepeda lambat, dan sepeda tik tok edukatif. Lomba-lomba memperingati hari guru nasional saat ini diikuti oleh hampir semua guru, dari guru untuk guru.
Kemeriahan lomba menghias nasi kuning yang diikuti oleh 17 kelompok guru mata pelajaran dengan waktu yang diberikan juri untuk setiap kelompok dalam menghias nasi kuning hanya 30 menit. Lomba sepeda lambat dimeriahkan oleh 25 peserta, siapa yang terlambat akan menjadi juara.
Sementara ditempat lain, di ruang yang harus tenang, jauh dari kegaduhan, tim juri lomba tik tok menonton dan menilai video tik tok edukatif dari para peserta.
Selain itu, ada sedikitnya 32 artikel dari para guru yang mengikuti lomba guru menulis bertema guru insipratif. Tulisan-tulisan tersebut dipilah dan dinilai oleh para juri untuk ditentukan siapa yang akan menjadi pemenangnya.
“Hari Guru 2020 di Smada, acara sederhana makna luar biasa, sebuah ide yang brilian, lanjut selalu bersama, terima kasih untuk semua peserta, panitia lomba, dan pak Pri,” terang salah satu peserta lomba.
Sebagaimana diketahui, Hari Guru Nasional tahun 2020 kali ini yaitu Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar. Keluarga besar SMA Negeri 2 Ngawi bisa menambah kekompakan dan kebersamaan antar guru, sehingga membangkitkan semangat dan mewujudkan merdeka belajar.
Panitia pusat membuat logo yang menggambarkan semangat belajar yang tetap menyala di tengah kondisi pandemi saat ini. Elemen-elemen desain yang terdiri dari figur pak guru, ibu guru, serta siswa dan siswi yang digambarkan sedang memakai masker, tampak dinamis dan ceria dalam menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh.
Pemanfaatan teknologi digambarkan dengan simbol-simbol wi-fi, laptop, telepon selular, serta aplikasi telekonferensi, yang memiliki relevansi kuat dengan kondisi aktual saat ini sebagai alat penunjang kegiatan belajar mengajar.
Sementara bentuk hati, menggambarkan seluruh komponen pendidikan mulai dari guru, murid, hingga orang tua, yang bersinergi menciptakan semangat belajar yang merdeka dan penuh cinta guna memberikan hasil yang terbaik untuk dunia pendidikan di Indonesia. (zie/humas)