Selenggarakan Workshop, Teater Alid Smada Art Hadirkan Pendiri Teater Peron dan Teater Magnit

0
913
Dok. Smadangawi

SMADANGAWI – Ekstrakurikuler seni teater di SMADA Art atau dikenal dengan julukan Teater Alid menggelar workshop teater dengan materi keaktoran di lingkungan SMA Negeri 2 Ngawi Taruna Indonesia.

Acara ini dilaksanakan pada tanggal 25-26 Januari 2023 pada pukul 15.30 – 17.00 WIB. Pengadaan workshop teater ini sebagai agenda rutin tahunan oleh Pengurus Teater Alid sebagai pembekalan awal anggota baru dan salah satu syarat pengukuhan pengurus baru.

Diikuti oleh 9 peserta, antara lain: (1) Alfinayla Azzahra Kudadiri (XI MIPA 6); (2) Septiany Putri Winata (XI MIPA 5); (3) Azka Hanifa El Zahra (XI MIPA 6); (4) Aulia Intan Herawati (X-1); (5) Fika Lailatul Khoiriyah (X-2); (6) Galuh Candra Nuraini (X-9); (7) Pingky Inezta (X-9); (8) Mutiara Anisa Nur Amalya (X-9), dan (9) Saffana Atiya Ramadhani (X-10).

Kehadiran narasumber yaitu Kusprihyanto Namma, S.Pd., pendiri Teater Peron FKIP, UNS dan Teater Magnit, MAN 1 Ngawi menjadi magnet tersendiri sebagai pembekalan aktor dan sutradara pemula di Teater Alid. Hal ini turut digagas oleh Pembina Teater Alid yaitu Vinsca Sabrina Claudia, M.Pd., Guru Bahasa Indonesia di sekolah ini.

Kusprihyanto Namma atau disapa akrab dengan sebutan Pak Kus dikenal juga sebagai Sastrawan Indonesia. Pada workshop hari pertama, Beliau memberikan materi tentang pemahaman baru tentang dunia Teater.

Pada dunia teater berisi tentang sebuah pementasan tidak harus dikemas dalam acara yang besar namun tetap bisa tersampaikan tujuan meski dengan properti sederhana atau bahkan seadanya.

Kemudian, terdapat pementasan teater berdurasi 6 jam dimana terdapat suatu adegan yang dilakukan selama pementasan, namun penonton tidak menyadari adanya pergerakan dari adegan tersebut. Hal ini dilakukan untuk penyampaian maksud dan makna tertentu dari pementasannya.

Selanjutnya, hari kedua materi keaktoran yaitu mendapatkan pengajaran dalam teknik olah vokal dengan menggunakan 2 oktaf, olah rasa dengan cara mengambil kekuatan yang ada di dalam jati diri melalui meditasi, dan olah tubuh dengan melakukan konsentrasi pengendalian diri dari gerakan tangan dan kepala.

Hasil dari workshop diadakan pembentukan tim yang terdiri dari 2 s.d. 3 orang dan pentas tunggal. Pada akhir pementasan sederhana, Pak Kus memberikan kesimpulan tentang tema untuk masing-masing tim mengenai lakon yang diperankan.

“Sangat menyenangkan dan mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang dunia teater. Saya juga merasa bersyukur karena dapat dibimbing langsung oleh pendiri Teater Peron FKIP UNS yaitu bapak Kusprihyanto Namma sekaligus Pendiri dan Pembina Teater Magnit Ngawi,” ujar Alfinayla selaku Ketua Teater Alid.

Lebih lanjut, Saffana Atiya selaku Ketua Panitia Workshop menambahkan bahwa untuk keberlanjutan akan menerapkan ilmu yang sudah diberikan oleh narasumber untuk menciptakan karya-karya yang lebih baik dan dapat menorehkan prestasi yang lebih banyak untuk SMA Negeri 2 Ngawi Taruna Indonesia.

Adapun pesan dari narasumber untuk para pelaku seni agar tetap semangat berproses dan berkarya, karena sebuah cemoohan tidak layak untuk menjatuhkan pribadi kami (pelaku seni) ke dalam keterpurukan. Salam Budaya! (VSC)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

eighteen − 17 =