SMADANGAWI – Hari Teater Sedunia dikenal dengan sebutan World Theatre Day merupakan peringatan bagi para seniman-seniman yang terjun pada dunia seni teater yang bertepatan pada tanggal 27 Maret.
Selain itu, sebagai bentuk cara untuk melestarikan dan mengembangkan pertunjukan kesenian peran (akting) dan kemampuan bernyanyi para pemain teater dalam pementasannya.
Pentas Hari Teater Dunia (HATEDU #2) ini diselenggarakan pada tanggal 21 Maret 2023 oleh anak-anak Teater Alid di Omah Jawa, Dusun Blimbing, Desa Dawu.
Meski dilaksanakan lebih maju dan tidak sesuai dengan hari lahirnya, namun semangat berkesenian mereka tetap mengembara karena juga bertepatan dengan bulan ramadhan.
Sebelum dimeriahkan pada puncak pementasan dari Teater Alid yaitu “Padhang Bulan” karya Ucok Klasta, ternyata terdapat serangkaian pementasan yang disuguhkan dari siswa/siswi sekolah dan sanggar lain di kabupaten Ngawi yaitu (1) Tari Semut dari MI Islamiyah Dawu, (2) Tari Kupu-kupu dari Sanggar Sribudaya, (3) Tari Ulo-uloan dari MI Islamiyah Dawu, (4) Tari Kebyok Anting-Anting dari Sanggar Sribudaya dan (5) Tari Sesonderan dari Sanggar Sribudaya.
Tak kalah menariknya lagi, bapak guru muda dan alumnus SMADA juga turut memerihkan pentas HATEDU#2. Bapak guru muda yang tergabung dalam Sumber Selamat Band antara lain: Delta Eka Wardana, S.Pd. (Guru Seni Budaya), Rangga Adi Pradana, S.Pd. (Guru BK), dan Muhammad Irfan Mujahidin, S.Pd. (Guru Ekonomi).
Selanjutnya, dari Alumnus SMADA angkatan 56 yaitu Khadieq Marzuqi (Alumnus Pengurus Teater Alid) turut memntaskan baca puisi “Sajak Rajawali” karya W.S. Rendra.
Adapun puncak dari HATEDU#2 INI pementasan teater dari Teater Alid dengan menampilkan lakon naskah “Padhang Bulan” karya Ucok Klasta.
Berikut ini para pemain yang terdapat pada lakon naskah tersebut, antara lain: SeptIany Putri W. (XI MIPA 5), Rifqy Fachreza Afrino Y. (XI MIPA 5), Alfinayla Azzahra K. (XI MIPA 6), Azka Hanifa El Z. (XI MIPA 6), Fika Lailatul K. (X-2), Galuh Candra N. (X-9), Pingky Inezta (X-9), Mutiara Anisa Nur A. (X-9), dan Saffana Atiya R. (X-10).
Pementasan ini turut disutradrai langsung dari siswa kelas X yaitu Galuh Candra. Tak lupa juga didampingi dari pembina Teater Alid yaitu Vinsca Sabrina Claudia, M.Pd. Selain itu, turut didukung oleh pemusik dari ekstra karawitan Panjar Rina SMADA dengan pembina Bondan Ardiansyah, S.S. dan Penata Lampu dan Sound oleh Teater Magnit binaan Kusprihyanto Namma, S.Pd.
Pementasan dalam peringatan seperti ini bisa memberikan semacam wadah untuk mengenalkan budaya seni teater kepada masyarakat terutama Desa Dawu.
Selain itu, dapat mempromosikan keahlian siswa dari SMA Negeri 2 Ngawi Taruna Indonesia sesuai dengan kompetensi dimiliki yang selalu dikembangkan dalam ekstrakurikuler sekolah hingga bisa memacu kreativitas generasi muda ke arah kegiatan positif untuk berkesenian di masyarakat.
“Tentunya saya merasa sangat senang, karena pertama kalinya saya ditunjuk menjadi sutradara di pementasan teater. Saya bangga bisa menyujuhkan pementasan langsung ditonton oleh masyarakat. Tak lupa juga dengan teman-teman yang terlibat di dalam pentas ini karena tanpa mereka pementasan HATEDU#2 tidak akan berjalan dengan lancar,” ucap Galuh dengan panggilan akrabnya “Cey” sebagai sutradara.
Selanjutnya, Alfinayla selaku pimpinan produksi sekaligus ketua ekstra Teater Alid juga menambahkan bahwa kami termotivasi agar Teater Alid bisa mengadakan pentas seperti ini dengan nuansa yang berbeda hingga bisa menjadi tontonan masyarakat yang menghibur dan menginspirasi.
Harapannya untuk pementasan Teater Alid dapat selalu berkembang dan menjadikan pementasan seni yang lebih berkembang dan mengedukasi dengan suguhan yang lebih menarik dan elegan. Salam Budaya! (VSC)