SMADANGAWI – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi satuan pendidikan atas capaian kinerja baik yang berbasis Rapor Pendidikan melalui dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Kinerja. BOSP Kinerja yang diberikan kepada sekolah dengan kemajuan terbaik bertujuan untuk mendorong dan memperkuat perubahan perilaku satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
SMA Negeri 2 Ngawi salah sekolah tingkat menengah atas yang memperoleh BOSP Kinerja. Dengan perencanaan anggaran yang tepat dan berdaya guna sesuai kebutuhan sekolah melalui peningkatan sumber daya manusia guru dengan kegiatan In House Training (IHT).
SMA Negeri 2 Ngawi menyelenggarakan IHT, Jum’at-Sabtu, 8-9 Desember 2023 di Red Hotel, Sarangan Magetan. Dengan tema, “Penguatan Kultur Sekolah dan Kinerja GTK Serta Optimalisasi IKM Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Bervariasi dalam Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penguatan P5”. Peserta IHT diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan (GTK) SMA Negeri 2 Ngawi terdiri dari 66 guru dan 22 tendik.
Sedangkan, IHT menghadirkan pemateri 1: Drs. Purjanto, M.Pd sebagai Pengawas SMA Cabdin Wilayah Madiun, fasilitator guru penggerak dan google mater trainer. Pemateri 2: Wahyu Setya Wenangsari, M.Pd dari guru SMA Negeri 1 Lawang memiliki banyak pengalaman seperti guru inti nasional, pengajar praktik guru penggerak, penulis soal asesmen nasional, pembina KSN matematika, fasilitator guru penggerak, narasumber pengawas sekolah sekolah penggerak dan IKM Kemendikbud Ristek.
Hari pertama, materi yang disampaikan terdiri materi 1: Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) berdasarkan rapor pendidikan. Diskusi 1: Penyusunan SOP penanggulangan tindak kekerasan, bullying, kekerasan seksual, pornografi-pornoaksi dan narkoba. Materi 2 dan Diskusi: Metode-metode belajar dalam pembelajaran berdiferensiasi dan Materi 3 dan Diskusi: Penguatan P5. Sedangkan pada hari kedua dengan materi penguatan karakter dan kinerja melalui kegiatan outbound bersama GTK.
Kepala SMA Negeri 2 Ngawi, Drs. Makmun Fatoni, M.Pd. dalam sambutan menyampaikan bahwa kegiatan IHT penting diselenggarakan dalam memahami pengetahuan dan penerapan PMM oleh guru yang berimplikasi pada rapor pendidikan. Juga pembelajaran yang bervariatif melalui pembelajaran berdiferensiasi sebagai bentuk layanan pembelajaran yang berpihak pada murid.
“Guru diharapkan memberi layanan pembelajaran sesuai bakat dan minat murid (intrakurikuler) dan P5 (ko kurikuler) serta mengembangkan karakter murid sesuai asesmen yg ditentukan dan dijabarkan dari topik yang pilih.” tegas Drs. Purjanto, M.Pd. dalam pemaparan materi.
Pemateri IHT Wahyu Setya Wenangsari, M.Pd. menjelaskan bahwa kurikulum adalah budaya. Perubahan kurikulum menyesuaikan kemajuan zaman dan kebutuhan murid. Gambaran sederhana pembelajaran berdiferensiasi dengan meminta lima peserta IHT maju ke depan menyodorkan jari-jari bersama maka panjang pendek jari peserta ibarat potensi, minat dan bakat yang berbeda-beda pada murid. Maka diperlukan perlakuan yang berbeda dalam proses pemenuhan kebutuhan belajar murid.
Ditambahkan juga guru dituntut menerapkan langkah-langkah kegiatan diferensiasi konten, proses, dan produk dalam pembelajaran berpihak pada murid di kelas. Kompetensi murid yang berbeda-beda dalam prosesnya diperlukan perlakuan yang berbeda pula.
Sementara itu, materi penguatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek.
Dengan menjalankan P5, guru diharapkan dapat mendampingi proses pembelajaran murid untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur yang dijabarkan dalam Profil Pelajar Pancasila.
Pemahaman peserta IHT tentang P5 dengan melakukan diskusi peserta secara berkelompok untuk membuat perencanaan kegiatan P5. Setiap kelompok diberi tema P5 kurikulum merdeka dan masing-masing kelompok mempresentasikan langkah-langkah nyata. Kelompok yang terbaik dalam rancang pelaksanaan P5 memperoleh reward dari pemateri.
Hari kedua IHT kegiatan penguatan karakter dan kinerja melalui kegiatan outbound bersama GTK. Kegiatan outbound berlokasi di Mbah Joe Resort. GTK diberikan permainan dinamika kelompok dalam membangun kekompakan dan kebersamaan dalam satu tujuan yang sama.
Harapan besar yang ingin dicapai dalam IHT adalah memiliki sumber daya manusia GTK berkompeten dan berkomitmen sehingga tercipta murid yang cerdas sesuai bakat dan minatnya yang berkepribadian dan berjiwa Pancasila. Harapan ini tentu tidak dapat dicapai jika tidak ada komitmen bersama seluruh warga sekolah. Semoga.
_______
zie@humasmada