SMADANGAWI – Pergantian Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menjadi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Dalam praktiknya, ANBK tidak mengevaluasi capaian murid secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
ANBK adalah penilaian yang dilakukan di setiap jenjang sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat. Yang membedakan, siswa yang mengikuti asesmen tersebut. ANBK dikerjakan di kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA.
Secara keseluruhan Peserta yang harus mengikuti ANBK adalah seluruh satuan pendidikan terdiri dari kepala sekolah, seluruh guru, dan siswa.
SMAN 2 Ngawi melaksanakan ANBK pada Senin-Selasa, 27-28 September 2021. Diikuti peserta kelas 11 berjumlah 45 siswa dan 5 untuk cadangan. Siswa dipilih oleh Kemendikbudristek secara random.
Sebelum pelaksanaan ANBK, peserta harus sinkronisasi dan mengikuti simulasi pada 6-9 September terbagi gelombang 1 dan 2. Simulasi ANBK ini bertujuan untuk memperkenalkan bentuk soal ANBK, berupa soal AKM, survei karakter, survei lingkungan belajar.
Kategori pengukuran ANBK 2021 terdiri dari tiga bagian, yakni:
- Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif.
- Survei Karakter untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non-kognitif.
- Survei Lingkungan Belajar untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
“Sangat senang dan seru dapet temen baru bersyukur bisa dapet kesempatan mengenal soal AKM terlebih dahulu dan terpilih menjadi duta sekolah” ucap Firda Zahira Safa, satu dari peserta ANBK.
“Dengan ikuti ANBK tahun ini bisa menambah ilmu, wawasan baru dan pengalaman tersendiri akan soal-soal yang diberikan” kesan Dhaniel Pawana W. peserta ANBK.
Bisa dikatakan bahwa ANBK tahun ini bisa berjalan dengan lancar dengan pengawasan secara silang antar satuan pendidikan. Harapannya dengan hasil ANBK sekolah memperoleh hasil yang terbaik. Semoga!
____
(zie & tim kur)